Minggu, 23 Juni 2013

cara mengetahui licensie antivirus

All Antivirus Daily Updated Key Maker 2013 v1.0 Final adalah sebuah tool yang berguna untuk mencari key maupun lisensi antivirus terbaru sehingga sobat DS tidak perlu susah-susah mencari lisensi / key di internet, karena tool ini akan secara otomatis mendownload lisensi antivirus terbaru, seperti Avast, AVG, ESET, Dr. Web, Avira, Kaspersky, Malwarebytes Anti Malware, dan lain-lain


Screenshoot :


Download :

Antivirus Maker v1.01 Quick Edition

Nih , gw baru saja buat Antivirus Maker v1.01 yang versi Quick Edition .
Di Versi kali ini , agan semua bisa buat Antivirus dengan sangat cepat!!!!!
paling cuma 50 Detik!!!!!!! WOW...

Screenshotnya gan :



Antivirus Maker adalah sebuah software yang mampu membuat antivirus buatan kamu sendiri dalam hitungan menit . Dalam membuat Antivirus dengan software ini , kamu hanya tinggal "Drag" alias "Menseret" obyek yang ada . Ada 2 file , yaitu Compiler dan Engine .
Beberapa fitur utama yang telah ditanamkan :


@ Compiler ( AVMaker.exe ) :
1) Membuat antivirus dengan cepat dan mudah
2) Mendukung fitur "Drag"
3) Mendukung OS WinXP , WinVista , Win7 dan Win8 (32 bit)
4) GUI Sederhana dan bersahabat
5) Dan lain - lain .

@ Engine :
1) Perlindungan tinggi terhadap komputer anda
2) Heuristic Scanner ( Mampu mendeteksi file yang tlah terinfeksi oleh virus : Sality.A , Tanatos.M , Runouce , Gaelicum , Alman.A/B , Downloader.NAE )
3) Dengan ceksum "Indo15 Chekcum )
4) Menyembuhkan file yang tlah terinfeksi oleh Runouce dan Gaelicum
5) Fitur Karantina
6) Dan lain - lain.

Diharapkan dengan adanya software pembuat antivirus ini , mampu membasmi berbagai virus lokal atau bahkan virus internasional yang telah merajalela di bumi ini . Satu lagi , Software ini berlisensi "Donationware" alias memerlukan donasi .

cara membuat antivirus sendiri.

Langsung saja , pasti anda tahu kan jika sntivirus anda telah jadi,
pasti ada folder yang bernama "Data" ? . Di dalam folder tersebut
akan ada beberapa file yang berekstensi ".dat" . Nah , itu adalah
file utama daripada antivirus itu berjalan.

Anda dapat mengubahnya menggunakan "Notepad" . Caranya :
1) Buka Notepad
2) Buka salah satu file ".dat" yang berada pada folder "Data"
3) Ubah sendiri sesuai keinginan
4) Simpan dan jalankan antivirus kalian.



Keterangan :
l = Left ( x )
t = Top ( y )
w = Width ( panjang )
h = height ( tinggi )
f = Forecolor ( warna )
c = Caption , atau juga bisa Color

Misal : About.dat) =
[lbl2] --------> Nama object
l=120 -------> Left ( x )
t=3840 ------> Top ( y )
w=3615 -----> Width ( Panjang )
h=255 -------> Height ( Tinggi )
f=-2147483630 --------> Forecolor ( Warna )
c=URL : http://www.avmaker.blogspot.com ---> Caption ( Judul )

@ File ".dat" yang tak boleh dibuka menggunakan Notepad adalah
file yang bernama "Image1.dat" dan "Image2.dat" . File tersebut
adalah sebuah gambar yang diubah ekstensinya menjadi ".dat"

# Perlu anda ketahui :
Fitur ini hanya untuk yang telah mahir , karena jika ada ke-
salahan sedikit saja , dapat menimbulkan antivirusnya rusak

Bagaimana Cara Membuat Antivirus Part 1


Mungkin sudah sangat banyak artikel tentang bagaimana cara membuat sebuah program komputer (software) dari yang sederhana hingga yang sangat kompleks. Mungkin juga sudah banyak artikel-artikel tentang bagaimana cara membuat virus komputer. Tetapi tahukah Anda, bahwa ternyata tidak banyak artikel tentang bagaimana membuat Antivirus. Padahal ini sangat menarik, nah pada kesempatan kali ini saya akan menunjukkan bagaimana caranya membuat antivirus.
Dalam dunia komputer, antivirus adalah program komputer yang didesain untuk membantu mendeteksi program jahat dan atau object-object yang diketahui dapat menimbulkan kerusakan, program jahat biasanya disebut dengan istilah malware, virus, atau worm, sedangkan object-object yang dapat menimbulkan kerusakan non-program biasanya disebut sebagai exploit.

Bagian-bagian Antivirus 

Sebelum memulai praktik membuat antivirus, terlebih dahulu Anda harus mengetahui bagian-bagian yang membentuk antivirus.
Pada dasarnya antivirus terdiri dari beberapa bagian:
  1. Scanner engine.
  2. Database.
  3. Update engine.
  4. Daemon engine (optional).

Scanner Engine 

Sebuah antivirus haruslah dapat melakukan pemindaian (scanning) pada object-object seperti berkas dan program komputer. Element ini merupakan bagian inti dari sebuah antivirus agar dapat mengenali sebuah object, bagus atau tidaknya sebuah antivirus tergantung pada bagian ini.
Scanner engine pada Antivirus biasanya dibuat menggunakan bahasa pemrograman low level seperti Assembly atau C, hal ini dikarenakan agar proses scanning bisa bekerja seoptimal mungkin menggunakan performa semaksimal mungkin, sehingga proses scanning bisa berjalan dengan cepat. Contoh pada Antivirus AVI scanner engine-nya dibuat menggunakan bahasa C.
Kami akan memberikan tutorial cara membuat scanner engine yang sederhana pada bab berikutnya.

Database 

Sebuah antivirus haruslah memiliki database yang menyimpan definisi atau signature malware dan atau exploit. Seperti apa bentuk definisi atau signature-nya? Hal ini tergantung dengan tipe object malwarenya, sebagai contoh, apabila malware itu berjenis worm atau trojan, maka bentuk signature-nya biasanya berupa hash tetapi tidak untuk jenis virus atau polymorphic malware, mengapa? Karena virus menginfeksi program sehingga nilai dari hash-nya tidak bisa dijadikan patokan untuk menyebut apakah suatu berkas adalah virus atau bukan, sekalipun teknik hashing bisa digunakan untuk memindai virus namun harus dengan cara mengeluarkan (extract) code virus yang menempel pada prgoram yang terinfeksi terlebih dahulu untuk kemudian di-hash.
Gambar 1, Teknik hashing menggunakan algoritma SHA-1
Ada banyak algoritma hashing, diantaranya yang paling populer adalah MD5 (Message Digest) dan SHA-1 (Secure Hashing Algorithm). Pada Gambar 1 tampak bagaimana saya mendapatkan nilai hashing pada file trojan-fakeav.exe dan wormshortcut.lnk, nilai hash-nya terlihat dengan serangkaian kode heksa desimal.
Nah untuk mempermudah kita dalam mempelajari bagaimana cara membuat antivirus, saat ini mari kita mulai dari teknik hashing terlebih dahulu.
Setelah kita tahu bagaimana cara mendapatkan nilai hash suatu berkas maka kita bisa memulai dengan memasukkannya ke dalam database. Biasanya skema database hashing untuk antivirus memiliki 3 kolom:
  1. Ukuran file.
  2. Nilai hash, dan
  3. Nama malware.
Contoh pada database signature AVI:
235008:7d91c1a62f6359ba65199ddb33459ab4:Worm.Autorun-9463
39424:bf2df6ba13aa91397088f8f9feb6848d:Trojan.Ramnit-5
299186:c8cde36b7164a3acc6e9a11e2cb7190c:Worm.27
Di mana formatnya adalah:
[UKURAN FILE] : [NILAI HASH] : [NAMA MALWARE]
Pada contoh ini kolomnya dipisahkan menggunakan karakter :.
Mungkin Anda terlintas pertanyaan “mengapa tidak menggunakan database engine aja seperti MySQL” ? Sebenarnya sah-sah saja mau menggunakan engine apapun untuk database antivirus, tetapi harus diingat antivirus harus memiliki performa yang tinggi untuk proses pemindaian, saya rasa terlalu mahal apabila kita menggunakan database engine sendiri, sehingga sebisa mungkin database kita buat seringan dan sesimple mungkin.
Tentang cara membuat database antivirus akan kita pelajari pada bab selanjutnya.

Update Engine 

Antivirus haruslah bisa melakukan update, karena antivirus akan menjadi kurang ampuh apabila bertemu virus atau malware jenis baru yang belum dikenalinya.
Adapun komponen yang perlu di-update adalah engine dan database. Update engine biasanya dikenal dengan istilah upgrade, yakni memperbaharui komponen dari antivirus itu sendiri, biasanya update meliputi pembaharuan teknik scanning, heuristic, bug fixing, dan atau penambahan fitur baru. Sedangkan update database biasanya meliputi penambahan, pengubahan, atau penghapusan signature di dalam database tanpa mengubah engine-nya.
Setiap antivirus biasanya memiliki teknik update database yang berbeda-beda. Teknik yang biasanya digunakan adalah whole dan partial. Whole update adalah teknik update dengan cara mengganti database lama secara keseluruhan dengan database baru, kelemahan dari teknik update ini adalah apabila database semakin besar ukurannya maka akan menyusahkan proses update secara online, terutama bagi pengguna internet dengan bandwith kecil. Partial update adalah teknik update dengan cara menambahkan beberapa bagian yang perlu diupdate saja, dalam hal ini update database hanya akan menambahkan, mengganti, atau mengurangi signature dalam sebuah database.
Gambar 2. Script pada teknik partial update untuk menambahkan 3 signature baru pada AVI.
Detail cara membuat update database akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

Daemon Engine (optional) 

Bagian ini tidak harus ada, tetapi bisa menjadi nilai tambah pada antivirus. Daemon engine adalah engine yang didesain agar antivirus kita bisa melakukan pemindaian secara real-time.
Dalam proses pembuatan antivirus ini adalah bagian ter-kompleks, mengapa? Karena tidak semua sistem operasi memiliki API yang mendukung atau setidaknya memudahkan melakukan intercepting / monitoring aktifitas user, sehingga bagian ini sangat tricky dan tidak cross-platform. Kesalahan dalam membuat bagian ini akan berakibat ketidak-stabilan sistem operasi, sebagai contoh apabila kita membuat daemon engine pada level kernel, dengan maksud agar kita bisa menghandle setiap aktifitas I/O secara exclusive maka kita harus benar-benar mengetestnya di semua versi sistem operasi, karena kesalahan pada bagian ini akan mengakibatkan kerusakan sistem yang serius.

Bagaimana Cara Membuat Antivirus Part 1


Mungkin sudah sangat banyak artikel tentang bagaimana cara membuat sebuah program komputer (software) dari yang sederhana hingga yang sangat kompleks. Mungkin juga sudah banyak artikel-artikel tentang bagaimana cara membuat virus komputer. Tetapi tahukah Anda, bahwa ternyata tidak banyak artikel tentang bagaimana membuat Antivirus. Padahal ini sangat menarik, nah pada kesempatan kali ini saya akan menunjukkan bagaimana caranya membuat antivirus.
Dalam dunia komputer, antivirus adalah program komputer yang didesain untuk membantu mendeteksi program jahat dan atau object-object yang diketahui dapat menimbulkan kerusakan, program jahat biasanya disebut dengan istilah malware, virus, atau worm, sedangkan object-object yang dapat menimbulkan kerusakan non-program biasanya disebut sebagai exploit.

Bagian-bagian Antivirus 

Sebelum memulai praktik membuat antivirus, terlebih dahulu Anda harus mengetahui bagian-bagian yang membentuk antivirus.
Pada dasarnya antivirus terdiri dari beberapa bagian:
  1. Scanner engine.
  2. Database.
  3. Update engine.
  4. Daemon engine (optional).

Scanner Engine 

Sebuah antivirus haruslah dapat melakukan pemindaian (scanning) pada object-object seperti berkas dan program komputer. Element ini merupakan bagian inti dari sebuah antivirus agar dapat mengenali sebuah object, bagus atau tidaknya sebuah antivirus tergantung pada bagian ini.
Scanner engine pada Antivirus biasanya dibuat menggunakan bahasa pemrograman low level seperti Assembly atau C, hal ini dikarenakan agar proses scanning bisa bekerja seoptimal mungkin menggunakan performa semaksimal mungkin, sehingga proses scanning bisa berjalan dengan cepat. Contoh pada Antivirus AVI scanner engine-nya dibuat menggunakan bahasa C.
Kami akan memberikan tutorial cara membuat scanner engine yang sederhana pada bab berikutnya.

Database 

Sebuah antivirus haruslah memiliki database yang menyimpan definisi atau signature malware dan atau exploit. Seperti apa bentuk definisi atau signature-nya? Hal ini tergantung dengan tipe object malwarenya, sebagai contoh, apabila malware itu berjenis worm atau trojan, maka bentuk signature-nya biasanya berupa hash tetapi tidak untuk jenis virus atau polymorphic malware, mengapa? Karena virus menginfeksi program sehingga nilai dari hash-nya tidak bisa dijadikan patokan untuk menyebut apakah suatu berkas adalah virus atau bukan, sekalipun teknik hashing bisa digunakan untuk memindai virus namun harus dengan cara mengeluarkan (extract) code virus yang menempel pada prgoram yang terinfeksi terlebih dahulu untuk kemudian di-hash.
Gambar 1, Teknik hashing menggunakan algoritma SHA-1
Ada banyak algoritma hashing, diantaranya yang paling populer adalah MD5 (Message Digest) dan SHA-1 (Secure Hashing Algorithm). Pada Gambar 1 tampak bagaimana saya mendapatkan nilai hashing pada file trojan-fakeav.exe dan wormshortcut.lnk, nilai hash-nya terlihat dengan serangkaian kode heksa desimal.
Nah untuk mempermudah kita dalam mempelajari bagaimana cara membuat antivirus, saat ini mari kita mulai dari teknik hashing terlebih dahulu.
Setelah kita tahu bagaimana cara mendapatkan nilai hash suatu berkas maka kita bisa memulai dengan memasukkannya ke dalam database. Biasanya skema database hashing untuk antivirus memiliki 3 kolom:
  1. Ukuran file.
  2. Nilai hash, dan
  3. Nama malware.
Contoh pada database signature AVI:
235008:7d91c1a62f6359ba65199ddb33459ab4:Worm.Autorun-9463
39424:bf2df6ba13aa91397088f8f9feb6848d:Trojan.Ramnit-5
299186:c8cde36b7164a3acc6e9a11e2cb7190c:Worm.27
Di mana formatnya adalah:
[UKURAN FILE] : [NILAI HASH] : [NAMA MALWARE]
Pada contoh ini kolomnya dipisahkan menggunakan karakter :.
Mungkin Anda terlintas pertanyaan “mengapa tidak menggunakan database engine aja seperti MySQL” ? Sebenarnya sah-sah saja mau menggunakan engine apapun untuk database antivirus, tetapi harus diingat antivirus harus memiliki performa yang tinggi untuk proses pemindaian, saya rasa terlalu mahal apabila kita menggunakan database engine sendiri, sehingga sebisa mungkin database kita buat seringan dan sesimple mungkin.
Tentang cara membuat database antivirus akan kita pelajari pada bab selanjutnya.

Update Engine 

Antivirus haruslah bisa melakukan update, karena antivirus akan menjadi kurang ampuh apabila bertemu virus atau malware jenis baru yang belum dikenalinya.
Adapun komponen yang perlu di-update adalah engine dan database. Update engine biasanya dikenal dengan istilah upgrade, yakni memperbaharui komponen dari antivirus itu sendiri, biasanya update meliputi pembaharuan teknik scanning, heuristic, bug fixing, dan atau penambahan fitur baru. Sedangkan update database biasanya meliputi penambahan, pengubahan, atau penghapusan signature di dalam database tanpa mengubah engine-nya.
Setiap antivirus biasanya memiliki teknik update database yang berbeda-beda. Teknik yang biasanya digunakan adalah whole dan partial. Whole update adalah teknik update dengan cara mengganti database lama secara keseluruhan dengan database baru, kelemahan dari teknik update ini adalah apabila database semakin besar ukurannya maka akan menyusahkan proses update secara online, terutama bagi pengguna internet dengan bandwith kecil. Partial update adalah teknik update dengan cara menambahkan beberapa bagian yang perlu diupdate saja, dalam hal ini update database hanya akan menambahkan, mengganti, atau mengurangi signature dalam sebuah database.
Gambar 2. Script pada teknik partial update untuk menambahkan 3 signature baru pada AVI.
Detail cara membuat update database akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

Daemon Engine (optional) 

Bagian ini tidak harus ada, tetapi bisa menjadi nilai tambah pada antivirus. Daemon engine adalah engine yang didesain agar antivirus kita bisa melakukan pemindaian secara real-time.
Dalam proses pembuatan antivirus ini adalah bagian ter-kompleks, mengapa? Karena tidak semua sistem operasi memiliki API yang mendukung atau setidaknya memudahkan melakukan intercepting / monitoring aktifitas user, sehingga bagian ini sangat tricky dan tidak cross-platform. Kesalahan dalam membuat bagian ini akan berakibat ketidak-stabilan sistem operasi, sebagai contoh apabila kita membuat daemon engine pada level kernel, dengan maksud agar kita bisa menghandle setiap aktifitas I/O secara exclusive maka kita harus benar-benar mengetestnya di semua versi sistem operasi, karena kesalahan pada bagian ini akan mengakibatkan kerusakan sistem yang serius.

Bagaimana Cara Membuat Antivirus Part 1 

Mungkin sudah sangat banyak artikel tentang bagaimana cara membuat sebuah program komputer (software) dari yang sederhana hingga yang sangat kompleks. Mungkin juga sudah banyak artikel-artikel tentang bagaimana cara membuat virus komputer. Tetapi tahukah Anda, bahwa ternyata tidak banyak artikel tentang bagaimana membuat Antivirus. Padahal ini sangat menarik, nah pada kesempatan kali ini saya akan menunjukkan bagaimana caranya membuat antivirus.
Dalam dunia komputer, antivirus adalah program komputer yang didesain untuk membantu mendeteksi program jahat dan atau object-object yang diketahui dapat menimbulkan kerusakan, program jahat biasanya disebut dengan istilah malware, virus, atau worm, sedangkan object-object yang dapat menimbulkan kerusakan non-program biasanya disebut sebagai exploit.

Bagian-bagian Antivirus 

Sebelum memulai praktik membuat antivirus, terlebih dahulu Anda harus mengetahui bagian-bagian yang membentuk antivirus.
Pada dasarnya antivirus terdiri dari beberapa bagian:
  1. Scanner engine.
  2. Database.
  3. Update engine.
  4. Daemon engine (optional).

Scanner Engine 

Sebuah antivirus haruslah dapat melakukan pemindaian (scanning) pada object-object seperti berkas dan program komputer. Element ini merupakan bagian inti dari sebuah antivirus agar dapat mengenali sebuah object, bagus atau tidaknya sebuah antivirus tergantung pada bagian ini.
Scanner engine pada Antivirus biasanya dibuat menggunakan bahasa pemrograman low level seperti Assembly atau C, hal ini dikarenakan agar proses scanning bisa bekerja seoptimal mungkin menggunakan performa semaksimal mungkin, sehingga proses scanning bisa berjalan dengan cepat. Contoh pada Antivirus AVI scanner engine-nya dibuat menggunakan bahasa C.
Kami akan memberikan tutorial cara membuat scanner engine yang sederhana pada bab berikutnya.

Database 

Sebuah antivirus haruslah memiliki database yang menyimpan definisi atau signature malware dan atau exploit. Seperti apa bentuk definisi atau signature-nya? Hal ini tergantung dengan tipe object malwarenya, sebagai contoh, apabila malware itu berjenis worm atau trojan, maka bentuk signature-nya biasanya berupa hash tetapi tidak untuk jenis virus atau polymorphic malware, mengapa? Karena virus menginfeksi program sehingga nilai dari hash-nya tidak bisa dijadikan patokan untuk menyebut apakah suatu berkas adalah virus atau bukan, sekalipun teknik hashing bisa digunakan untuk memindai virus namun harus dengan cara mengeluarkan (extract) code virus yang menempel pada prgoram yang terinfeksi terlebih dahulu untuk kemudian di-hash.
Gambar 1, Teknik hashing menggunakan algoritma SHA-1
Ada banyak algoritma hashing, diantaranya yang paling populer adalah MD5 (Message Digest) dan SHA-1 (Secure Hashing Algorithm). Pada Gambar 1 tampak bagaimana saya mendapatkan nilai hashing pada file trojan-fakeav.exe dan wormshortcut.lnk, nilai hash-nya terlihat dengan serangkaian kode heksa desimal.
Nah untuk mempermudah kita dalam mempelajari bagaimana cara membuat antivirus, saat ini mari kita mulai dari teknik hashing terlebih dahulu.
Setelah kita tahu bagaimana cara mendapatkan nilai hash suatu berkas maka kita bisa memulai dengan memasukkannya ke dalam database. Biasanya skema database hashing untuk antivirus memiliki 3 kolom:
  1. Ukuran file.
  2. Nilai hash, dan
  3. Nama malware.
Contoh pada database signature AVI:
235008:7d91c1a62f6359ba65199ddb33459ab4:Worm.Autorun-9463
39424:bf2df6ba13aa91397088f8f9feb6848d:Trojan.Ramnit-5
299186:c8cde36b7164a3acc6e9a11e2cb7190c:Worm.27
Di mana formatnya adalah:
[UKURAN FILE] : [NILAI HASH] : [NAMA MALWARE]
Pada contoh ini kolomnya dipisahkan menggunakan karakter :.
Mungkin Anda terlintas pertanyaan “mengapa tidak menggunakan database engine aja seperti MySQL” ? Sebenarnya sah-sah saja mau menggunakan engine apapun untuk database antivirus, tetapi harus diingat antivirus harus memiliki performa yang tinggi untuk proses pemindaian, saya rasa terlalu mahal apabila kita menggunakan database engine sendiri, sehingga sebisa mungkin database kita buat seringan dan sesimple mungkin.
Tentang cara membuat database antivirus akan kita pelajari pada bab selanjutnya.

Update Engine 

Antivirus haruslah bisa melakukan update, karena antivirus akan menjadi kurang ampuh apabila bertemu virus atau malware jenis baru yang belum dikenalinya.
Adapun komponen yang perlu di-update adalah engine dan database. Update engine biasanya dikenal dengan istilah upgrade, yakni memperbaharui komponen dari antivirus itu sendiri, biasanya update meliputi pembaharuan teknik scanning, heuristic, bug fixing, dan atau penambahan fitur baru. Sedangkan update database biasanya meliputi penambahan, pengubahan, atau penghapusan signature di dalam database tanpa mengubah engine-nya.
Setiap antivirus biasanya memiliki teknik update database yang berbeda-beda. Teknik yang biasanya digunakan adalah whole dan partial. Whole update adalah teknik update dengan cara mengganti database lama secara keseluruhan dengan database baru, kelemahan dari teknik update ini adalah apabila database semakin besar ukurannya maka akan menyusahkan proses update secara online, terutama bagi pengguna internet dengan bandwith kecil. Partial update adalah teknik update dengan cara menambahkan beberapa bagian yang perlu diupdate saja, dalam hal ini update database hanya akan menambahkan, mengganti, atau mengurangi signature dalam sebuah database.
Gambar 2. Script pada teknik partial update untuk menambahkan 3 signature baru pada AVI.
Detail cara membuat update database akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

Daemon Engine (optional) 

Bagian ini tidak harus ada, tetapi bisa menjadi nilai tambah pada antivirus. Daemon engine adalah engine yang didesain agar antivirus kita bisa melakukan pemindaian secara real-time.
Dalam proses pembuatan antivirus ini adalah bagian ter-kompleks, mengapa? Karena tidak semua sistem operasi memiliki API yang mendukung atau setidaknya memudahkan melakukan intercepting / monitoring aktifitas user, sehingga bagian ini sangat tricky dan tidak cross-platform. Kesalahan dalam membuat bagian ini akan berakibat ketidak-stabilan sistem operasi, sebagai contoh apabila kita membuat daemon engine pada level kernel, dengan maksud agar kita bisa menghandle setiap aktifitas I/O secara exclusive maka kita harus benar-benar mengetestnya di semua versi sistem operasi, karena kesalahan pada bagian ini akan mengakibatkan kerusakan sistem yang serius.

Senin, 17 Juni 2013

Panduan Teknisi Komputer || Google+ Cara Memperbaiki Motherboard Laptop PC Rusak Total

Cara Memperbaiki Motherboard Laptop PC Rusak Total adalah hal yang akan kita diskusikan sekarang juga untuk mengetahui lebih lanjut langkah-langkah apa yang akan kita ambil ketika dalam mengatasi motherboard komputer rusak.Jika ingin memperbaiki motherboard yang rusak maka solusinya adalah mendownload ebooknya.Ebook ini sangat direkomendasikan karena isinya sangat berguna sekali,anda dipandu dari awal sampai berhasil dalam memperbaiki motherboardini. tak hanya mendapatkan ilmu tapi bisa meraup banyak uang dari ebook ini.
Memperbaiki Motherboard Laptop PC
Berikut ini beberapa dari isi ebook ini antara lain ;Step by Step Motherboard Repair, Ebook tutorial memperbaiki Motherboard, mulai dari analisa kerusakan–kerusakan komponen motherboard, penjelasan penyebab, solusi dan tutorial penggantian komponen Motherboard. Total 238 halaman pdf.
DAFTAR ISI EBOOK
CHAPTER 1 MEMAHAMI MOTHERBOARD DAN BAGIAN-BAGIANNYA
  • Diagram Regulator Voltage Meninboard, Penjelasan Dan Fungsi
  • Memahami Semua Konfigurasi Tegangan dari Motherboard
  • Memahami CPU Dan Konsep Dasar Cara Kerjanya
  • Analisa Chpset Motherboard Dan Cara Kerjanya
  • Analisa Bus Dan Fungsinya
  • Analisa Memori Fungsi Dan Cara Kerjanya
  • Memahami Video Card Dan Cara Kerja
  • Audio Pada Motherboard Dan Cara Kerja
  • Universal Serial Bus-Usb Cara Kerja Dan Fungsi
  • Konektor Ps/2, Analisa Dan Fungsinya
  • CMOS-BIOS Dan Fungsinya
CHAPTER 2 MENGENAL, MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA MOTHERBOARD
  • Mengenal Dan Mengukur Jenis Resistor Pada Motherboard
  • Mengenal & Mengukur Komponen Integrated Circuit (Ic)
  • Mengenal & Mengukur Komponen Elektronika Dioda
  • Mengenal & Mengukur Komponen Elektronika Kapasitor
CHAPTER 3 PANDUAN MENGUKUR TEGANGAN PADA BAGIAN-BAGIAN MOTHERBOARD
  • Persiapan Peralatan
  • Pelaksanaan Pengukuran
  • Pengukuran Tegangan 12 Volt
  • Pengukuran Tegangan 5 Volt
  • Pengukuran Tegangan 3.3 Volt
  • Pengukuran Tegangan CPU Vcore
  • Mengukur vDIMM (Tegangan memori)
  • Contoh Pengukuran Tegangan Motherboard
  • Letak Pengukuran VCORE
  • Letak Pengukuran VDIMM
  • Letak Pengukuran VTT
  • Letak Posisi Mengukur NB Core Voltage (LI12).
  • Letak Posisi Mengukur NB GTL REF Voltage (U52 Pin 1).
  • Letak Posisi Mengukur DRAM Voltage
CHAPTER 4 ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MOTHERBOARD
  • Menyiapkan Peralatan Kerja Dan Spare Part
  • Analisa Kerusakan Pada Moterboard
  • Lokasi Paling Umum Kegagalan Motherboard
  • Analisa Pesan Kerusakan Hardware Motherboard
  • Motode Awal Deteksi Kerusakan
  • Motherboard Power Controller Fault Dan Solusinya
  • Analisa Kerusakan Processor Dan Solusinya
  • Diagnosa Kerusakan Memory Dan Solusi
  • Anlisa Kerusakan Chipset Northbridge
  • Anlisa Kerusakan Chipset Southbridge
  • Analisa Kerusakan VGA chipset Dan Perbaikan
  • Analisa Kerusakan Audio chip
  • BIOS dan Permasalahannya
CHAPTER 5 PROSEDUR PENGGANTIAN KOMPONEN MOTHERBOARD
  • Persiapan Kerja
  • Reflow-Reball Chipset
  • Penggantian Komponen Elektronika Motherboard
  • Mengganti Kapasitor
  • Mengganti Transistor
  • Metode Mengganti Intergrate Circuit-Chip

Dicari Para Teknisi Komputer

  • cara memperbaiki motherboard laptop
  • cara memperbaiki motherboard
  • cara memperbaiki mainboard laptop
  • mainboard laptop rusak
  • memperbaiki motherboard
  • cara memperbaiki motherboard pc yang rusak
  • memperbaiki mainboard RUSAK
  • mainboard laptop
  • cara repair motherboard
  • langkah memperbaiki pc

Cara memperbaiki komputer



Jika PC sering kali menunjukan adanya peng-alamatan yang rumit, atau menampilkan suatu pesan error, mengeluarkan bunyi beep yang terus menerus secara beraturan atau tidak beraturan, PC tersebut kemungkinan besar sedang dalam masalah, saya akan memberikan Tips dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan PC Anda dapat berfungsi kembali seperti sedia kala. Masalah atau kerusakan yang timbul biasanya dikategorikan dalam 2 jenis kerusakan yaitu: Masalah atau kerusakan Hardware dan Software

Jenis Kerusakan Dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Kerusakan Pada Hardware (Perangkat Keras)
2. Kerusakan Pada Software (Perangkat Lunak)

1. Kerusakan pada Hardware
Masalah dengan komponen Hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dilokalisir dan disingkirkan tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan akan berkisar pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.
Kerusakan Pada Power Supply
Gejala:
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
Solusi:
Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel power.
Masalah:
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.
Solusi:
Lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS nya, Saya sarankan sebaiknya anda ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan: Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, Setelah anda menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Mother Board, VGA Card dan Memory.

Kerusakan Pada Mother Board
Gejala:
Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.
Solusi:
Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.
Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Mother board tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS
Gejala:
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan “press F1 to continou” setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”.

Kerusakan Pada Harddisk
Solusi:
Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya.
Gejala:
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan “Operating system not found”.
Solusi:
Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas
Gejala:
harddisk bad sector?
Solusi:
Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software…..Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector….pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi Member Aktif.

Kerusakan CD/DVD/ROM/RW & Floppy Disk
Gejala:
Jenis kerusakan yang biasa ditemui:
1. Tidak terdeteksi di windows
2. Tidak bisa keluar masuk CD
3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi:
1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3. Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.
4. Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbud (langkah-langkah diatas secara lengkap dapat anda temukan di e-book “Metode perbaikan komputer cepat dan akurat” dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi member perbaikankomputer.com

Masalah BIOS
Gejala:
Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
Solusi:
Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.
Gejala:
CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.
Solusi:
Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya. Silahkan anda periksa masalah tersebut.

Berikut Pesan kesalahan BIOS:
Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.
[AMI BIOS]
Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.
[AWARD BIOS]
Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.
Batrey CMOS Rusak / Lemah
Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.
Solusi : Segera Ganti Batrey nya
Gejala : CPU yang sering Hang?
Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut
Gejala: Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?
Solusi: Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.
Gejala: Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat
Solusi: Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.